Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMPN 2 Gresik: Menjawab Tantangan Pendidikan Abad 21
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan abad ke-21. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Di SMPN 2 Gresik, penerapan kurikulum berbasis kompetensi telah menjadi salah satu kunci dalam menjawab tantangan pendidikan abad 21.
Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Kurikulum berbasis kompetensi adalah suatu pendekatan yang menempatkan kompetensi sebagai tujuan utama pendidikan. Dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.”
Di SMPN 2 Gresik, penerapan kurikulum berbasis kompetensi tidak hanya dilakukan dalam ruang kelas, tetapi juga melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan pembelajaran di luar sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Prof. Dr. H. Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan Nasional periode 2011-2014, yang menyatakan bahwa “Pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik kepada siswa.”
Dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di SMPN 2 Gresik, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan pemecahan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Ir. M. Nuh, M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Negeri Malang, yang menyatakan bahwa “Pendidikan abad 21 menuntut siswa untuk memiliki keterampilan yang lebih luas daripada sekadar pengetahuan. Siswa perlu mampu berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik, dan bekerja sama dalam tim.”
Dengan demikian, penerapan kurikulum berbasis kompetensi di SMPN 2 Gresik merupakan langkah yang tepat dalam menjawab tantangan pendidikan abad 21. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat menjadi generasi yang siap menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.